Cerita seks tante girang ngentot gigolo ini merupakan kisah nyata. Pengalaman dari seorang
gigolo yang disewa
tante-tante girang
untuk pesta seks disebuah villa. Secara bergiliran pemuda gigolo
tersebut melayani para tante yang sedang haus seks dan butuh kehangatan.
Seperti apa cerita seks tersebut, simak berikut ini..
Perkenalkan pembaca namaku Andre, usia sekitar 24 tahun. Aku seorang
gigolo dari kota kembang Bandung. Aku akan menceritakan pengalamanku
melayani sekaligus 4 pelangganku dalam semalam. Aku menggeluti profesi
ini sudah 4 tahun, dan sejak itu aku mempunyai pelanggan tetap namanya
Tante Dessy (bukan nama asli), dia seorang janda tidak mempunyai anak,
tinggal di Bandung, orangnya cantik, putih, payudaranya besar walaupun
sudah kendor sedikit, dia keturunan tionghoa. Dia seorang yang kaya,
memiliki beberapa perusahaan di Bandung dan Jakarta, dan memeiliki saham
di sebuah hotel berbintang di Bandung.
Sabtu pukul 7 pagi, HP-ku berbunyi dan terdengar suara seorang wanita, dan kulihat ternyata nomor HP Tante Dessy.
“Hallo Sayang.. lagi ngapain nich.. udah bangun?” katanya.
“Oh Tante.. ada apa nich, tumben nelpon pagi-pagi?” kataku.
“Kamu nanti sore ada acara nggak?” katanya.
“Nggak ada Tante.. emang mo ke mana Tante?” tanyaku.
“Nggak, nanti sore anter Tante ke puncak yach sama relasi Tante, bisa khan?” katanya.
“Bisa tante.. aku siap kok?” jawabku.
“Oke deh Say.. nanti sore Tante jemput kamu di tempatmu”, katanya.
“Oke.. Tante”, balasku, dengan itu juga pembicaraan di HP terputus dan aku pun beranjak ke kamar mandi untuk mandi.
Sore jam 5, aku sudah siap-siap dan berpakaian rapi karena Tante Dessy
akan membawa teman relasinya. Selang beberapa menit sebuah mobil mercy
new eye warnah hitam berkaca gelap berhenti di depan rumahku. Ternyata
itu mobil Tante Dessy, langsung aku keluar menghampiri mobil itu sesudah
aku mengunci seluruh pintu rumah dan jendela.
Aku pun langsung masuk ke dalam mobil itu duduk di jok belakang, setelah
masuk mobil pun bergerak maju menuju tujuan. Di dalam mobil, aku
diperkenalkan kepada dua cewek relasinya oleh tante, gila mereka
cantik-cantik walaupun usia mereka sudah 40 tahun, namanya Tante Vivi
umurnya 41 tahun kulitnya putih, payudaranya besar, dia merupakan istri
seorang pengusaha kaya di Jakarta dan Tante Nita 39 tahun, payudaranya
juga besar, kulitnya putih, juga seorang istri pengusaha di Jakarta.
Mereka adalah relasi bisnis Tante Dessy dari Jakarta yang sedang
melakukan bisnis di Bandung, dan diajak oleh Tante Dessy refreshing ke
villanya di kawasan Puncak. Keduanya keturunan Tionghoa.
Di dalam mobil, kami pun terlibat obralan ngalor-ngidul, dan mereka
diberitahu bahwa aku ini seorang gigolo langganannya dan mereka juga
mengatakan ingin mencoba kehebatanku.
Selang beberapa menit obrolan pun berhenti, dan kulihat Tante Vivi yang
duduk di sebelahku, di sofa belakang, tangannya mulai nakal meraba-raba
paha dan selangkanganku. Aku mengerti maksudnya, kugeser dudukku dan
berdekatan dengan Tante Vivi, lalu tangan Tante Vivi, meremas batang
kemaluanku dari balik celana. Dengan inisatifku sendiri, aku membuka
reitsleting celana panjangku dan mengeluarkan batang kemaluanku yang
sudah tegak berdiri dan besar itu. Tante Vivi kaget dan matanya melotot
ketika melihat batang kemaluanku besar dan sudah membengkak itu. Tante
Vivi langsung bicara kepadaku, “Wow.. Ded, kontol kamu gede amat, punya
suamiku aja kalah besar sama punya kamu..” katanya.
“Masa sich Tante”, kataku sambil tanganku meremas-remas payudaranya dari luar bajunya.
“Iya.. boleh minta nggak, Tante pengen ngerasain kontol kamu ini sambil
kontolku dikocok-kocok dan diremas-remas, lalu dibelai mesra?” katanya.
“Boleh aja.. kapan pun Tante mau, pasti Andre kasih”, kataku yang
langsung disambut Tante Vivi dengan membungkukkan badannya lalu batang
kemaluanku dijilat-jilat dan dimasukakkan ke dalam mulutnya, dengan
rakusnya batang kemaluanku masuk semua ke dalam mulutnya sambil
disedot-sedot dan dikocok-kocok.
Cerita Seks - Tante Nita
yang duduk di jok depan sesekali menelan air liurnya dan tertawa kecil
melihat batang kemaluanku yang sedang asyik dinikmati oleh Tante Vivi.
Tnganku mulai membuka beberapa kancing baju Tante Vivi dan mengeluarkan
kedua payudaranya yang besar itu dari balik BH-nya. lalu kuremas-remas.
“Tante.. susu tante besar sekali.. boleh Andre minta?” tanyaku.
Tante Vivi hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tanganku mulai
meremas-remas payudaranya. Tangan kiriku mulai turun ke bawah
selangkangannya, dan aku mengelus-ngelus paha yang putih mulus itu lalu
naik ke atas selangkangannya, dari balik CD-nya jariku masuk ke dalam
liang kewanitaannya. Saat jariku masuk, mata Tante Vivi merem melek dan
medesah kenikmatan, “Akhhh.. akhhhh.. akhhh.. terus sayang..”
Beberapa jam kemudian, aku sudah tidak tahan mau keluar.
“Tante… Andre mau keluar nich..” kataku.
“Keluarain di mulut Tante aja”, katanya.
Selang beberapa menit, “Crooot.. crooot.. crottt..” air maniku keluar,
muncrat di dalam mulut Tante Vivi, lalu Tante Vivi menyapu bersih
seluruh air maniku.
Kemudian aku pun merobah posisi. Kini aku yang membungkukkan badanku,
dan mulai menyingkap rok dan melepaskan CD warna hitam yang dipakainya.
Setelah CD-nya terlepas, aku mulai mencium dan menjilat liang
kewanitaannya yang sudah basah itu. Aku masih terus memainkan liang
kewanitaannya sambil tanganku dimasukkan ke liang senggamanya dan tangan
kiriku meremas-remas toket yang kiri dan kanan.
Sepuluh menit kemudian, aku merubah posisi. Kini Tante Vivi kupangku dan
kuarahkan batang kemaluanku masuk ke dalam liang senggamanya, “Blesss..
belssss.” batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaannya, dan
Tante Vivi menggelinjang kenikmatan, ku naik-turunkan pinggul Tante
Vivi, dan batang kemaluanku keluar masuk dengan leluasa di liang
kewanitaannya.
Satu jam kemudian, kami berdua sudah tidak kuat menahan orgasme,
kemudian kucabut batang kemaluanku dari liang kewanitaannya, lalu
kusuruh Tante Vivi untuk mengocok dan melumat batang kemaluanku dan
akhirnya, “Crooot.. crott.. croottt..” air maniku muncrat di dalam mulut
Tante Vivi. Seketika itu juga kami berdua terkulai lemas. Kemudian aku
pun tertidur di dalam mobil.
Sesampainya di villa Tante Dessy sekitar jam 8 malam. Lalu mobil masuk
ke dalam pekarangan villa. Kami berempat keluar dari mobil. Tante Dessy
memanggil penjaga villa, lalu menyuruhnya untuk pulang dan disuruhnya
besok sore kembali lagi.
Cerita Dewasa - Kami
berempat pun masuk ke dalam villa, karena lelah dalam perjalanan aku
langsung menuju kamar tidur yang biasa kutempati saat aku diajak ke
villa Tante Dessy. Begitu aku masuk ke dalam kamar dan hendak
tidur-tiduran, aku terkejut ketika ke 3 tante itu masuk ke dalam kamarku
dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelain benang pun yang menempel
di tubuhnya. Kemudian mereka naik ke atas tempat tidurku dan mendorongku
untuk tiduran, lalu mereka berhasil melucuti pakaianku hingga bugil.
Batang kemaluanku diserang oleh Tante Nita dan Tante Dessy, sedangkan
Tante Vivi kusuruh dia mengangkang di atas wajahku, lalu mulai menjilati
dan menciumi liang kewanitaan Tante Vivi.
Dengan ganasnya mereka berdua secara bergantian menjilati, menyedot dan
mengocok batang kemaluanku, hingga aku kewalahan dan merasakan nikmat
yang luar biasa. Kemudian kulihat Tante Nita sedang mengatur posisi
mengangkang di selangkanganku dan mengarahkan batang kemaluanku ke liang
kewanitaannya, “Blesss.. bleeesss..” batang kemaluanku masuk ke dalam
liang kewanitaan Tante Nita, lalu Tante Nita menaik turunkan pinggulnya
dan aku merasakan liang kewanitaan yang hangat dan sudah basah itu. Aku
terus menjilat-jilat dan sesekali memasukkan jariku ke dalam liang
kewanitaan Tante Vivi, sedangakan Tante Dessy meremas-remas toket Tante
Nita.
Beberapa jam kemudian, Tante Nita sudah orgasme dan Tante Nita terkulai
lemas dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sebelahku sambil mencium
pipiku. Kini giliran Tante Dessy yang naik di selangkanganku dan mulai
memasukan batang kemaluanku yang masih tegak berdiri ke liang
senggamanya, “Bleesss.. bleesss..” batang kemaluanku pun masuk ke dalam
liang kewanitaan Tante Dessy. Sama seperti Tante Nita, pinggul Tante
Dessy dinaik-turunkan dan diputar-putar.
Setengah jam kemudian, Tante Dessy sudah mencapai puncak orgasme juga
dan dia terkulai lemas juga, langsung kucabut batang kemaluanku dari
liang kewanitaan Tante Dessy, lalu kusuruh Tante Vivi untuk berdiri
sebentar, dan aku mengajaknya untuk duduk di atas meja rias yang ada di
kamar itu, lalu kubuka lebar-lebar kedua pahanya dan kuarahkan batang
kemaluanku ke liang kewanitaannya, “Blesss.. .bleeess..” batang
kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaan Tante Vivi. Kukocok-kocok
maju mundur batang kemaluanku di dalam liang kewanitaan Tante Vivi, dan
terdengar desahan hebat, “Akhhh.. akhhh.. akhhh.. terus sayang.. enak..”
Aku terus mengocok senjataku, selang beberapa menit aku mengubah
posisi, kusuruh dia membungkuk dengan gaya doggy style lalu kumasukan
batang kemaluanku dari arah belakang. “Akhhh.. akhhh..” terdengar lagi
desahan Tante Vivi. Aku tidak peduli dengan desahan-desahannya, aku
terus mengocok-ngocok batang kemaluanku di liang kewanitaannya sambil
tanganku meremas-remas kedua buah dada yang besar putih yang
bergoyang-goyang menggantung itu.
Aku merasakan liang kewanitaan Tante Vivi basah dan ternyata Tante Vivi
sudah keluar. Aku merubah posisi, kini Tante Vivi kusuruh tiduran di
lantai, di atas karpet dan kubuka lebar-lebar pahanya dan kuangkat kedua
kakinya lalu kumasukkan batang kemaluanku ke dalam liang kewanitaannya,
“Blesss.. blessss.. blessss..” batang kemaluanku masuk dan mulai
bekerja kembali mengocok-ngocok di dalam liang kewanitaannya. Selang
beberapa menit, aku sudah tidak tahan lagi, lalu kutanya ke Tante Vivi,
“Tante, aku mau keluar nich.. di dalam apa di luar?” tanyaku.
“Di dalam aja Sayang..” pintanya.
Kemudian, “Crottt.. crooottt.. croottt..” air maniku muncrat di dalam
liang kewanitaan Tante Vivi, kemudian aku jatuh terkulai lemas menindih
tubuh Tante Vivi sedangkan kejantananku masih manancap dengan perkasanya
di dalam liang kewanitaannya.
Kami berempat pun tidur di kamarku, keesokan harinya kami berempat
melakukan hal yang sama di depan TV dekat perapian, di kamar mandi,
maupun di dapur.
Bila ada tante-tante atau cewek-cewek yang kesepian atau butuh
kehangatan dan kejantanan seorang pria atau ada yang mau mencoba
kejantananku, silakan berfantasi saja yah he2…