ASIKAE

Selasa, 29 November 2011

-MENCARI TANTE GIRANG

Foto Tante Girang | Tante Girang Bugilll banyak beredar di Media OnLine. Tren tersebut tentu mengikuti tren dari situs dewasa yang kini semakin banyak beredar di masyarakat. Dan para Tante Girang tersebut kini tidak hanya berkunjung ke acara seperti Surabaya Shopping Festival. Tetapi kini juga sudah merambah ke dunia maya. Inilah aksi para Wanita paruh baya tersebut.

Jumlah pengunjung Alamat Twitter Artis yang kini sedang meledak didunia maya pun dapat diimbangi oleh situs Foto Tante Girang | Tante Girang Bugilll. Dan ternyata situs tersebut tidak hanya banyak di cari oleh kaum pria dewasa, namun juga oleh anak muda atau para remaja. Kebanyakan dari mereka mencari alamat facebook atau nomor dari para Tante Girang yang bisa dihubungi untuk kemudian akan diajak bertemu dan melangkah selanjutnya ke tujuan utama yaitu berhubungan intim.

Dan dengan maraknya Foto Tante Girang | Tante Girang Bugilll ini, akan membuat para penggila cerita, film dan Video dewasa semakin gencar mencari informasi tersebut di dunia maya. Dan memang inilah resiko dari semakin canggihnya teknologi. Dibalik banyaknya manfaat yang diberikan, pasti ada juga sifat kebalikannya. So, kalianlah yang menentukan.
Sekali lagi saya tidak bermaksud sok tahu atau menceramahi teman-teman yang sedang berjuang mencari tante girang di internet, saya hanya ingin mengatakan bahwa saya pikir adalah hal yang mubazir jika teman-teman menghabiskan waktu untuk hunting tante girang di internet. Berikut adalah 3 hal yang saya rasa perlu dipertimbangkan :
  • Adakah data atau fakta konkret yang membuktikan banyak pria berhasil berkenalan atau bahkan berhubungan dengan tante girang lewat pencariannya di internet? Saya yakin tidak ada yang berani menjamin! So, ini adalah sebuah perjudian besar yang akan menyita waktu dan energi teman-teman
  • Secara logis, mari kita bertanya pada diri sendiri, posisikan diri sendiri sebagai tante girang, apaklah mau terbuka, memberikan no hp, kenalan dengan sembarang orang di internet yang bisa membuat dirinya tercemar, ketahuan oleh keluarganya dsb?
  • Karena keberadaannya yang sulit dideteksi dibanding PSK, ABG bispak hingga ayam kampus (lihat : Kisah Bersama Ayam Kampus), maka kemungkinan besar jumlahnya sangat super sedikit, sedangkan para pencarinya yang sangat banyak, tentunya persaingan untuk mendapatkannya sangat super ketat.
Ya, saya pikir 3 poin diatas (silahkan jika ada yang mau menambahkan atau mengoreksi) sudah bisa mengantarkan pada sebuah kesimpulan awal bahwa mencari tante girang di internet adalah bagaikan mencari 1 butir garam di dalam satu sendok gula.
Pada akhirnya kemudian, kini kembali pada teman-teman, apakah masih penasaran dengan tante girang di internet? Jika masih dan siap dengan segala konsekuensinya, silahkan lanjutkan! Jika tidak mau ambil resiko (membuang waktu percuma), ya marilah kita manfaat waktu untuk hal yang lebih pasti dan positif tentunya. :)
Deni Andriana

Minggu, 27 November 2011

- KISAH NYATA SEKS DENGAN TANTE-TANTE

Cerita seks tante girang ngentot gigolo ini merupakan kisah nyata. Pengalaman dari seorang gigolo yang disewa tante-tante girang untuk pesta seks disebuah villa. Secara bergiliran pemuda gigolo tersebut melayani para tante yang sedang haus seks dan butuh kehangatan. Seperti apa cerita seks tersebut, simak berikut ini..

Perkenalkan pembaca namaku Andre, usia sekitar 24 tahun. Aku seorang gigolo dari kota kembang Bandung. Aku akan menceritakan pengalamanku melayani sekaligus 4 pelangganku dalam semalam. Aku menggeluti profesi ini sudah 4 tahun, dan sejak itu aku mempunyai pelanggan tetap namanya Tante Dessy (bukan nama asli), dia seorang janda tidak mempunyai anak, tinggal di Bandung, orangnya cantik, putih, payudaranya besar walaupun sudah kendor sedikit, dia keturunan tionghoa. Dia seorang yang kaya, memiliki beberapa perusahaan di Bandung dan Jakarta, dan memeiliki saham di sebuah hotel berbintang di Bandung.



Sabtu pukul 7 pagi, HP-ku berbunyi dan terdengar suara seorang wanita, dan kulihat ternyata nomor HP Tante Dessy.
“Hallo Sayang.. lagi ngapain nich.. udah bangun?” katanya.
“Oh Tante.. ada apa nich, tumben nelpon pagi-pagi?” kataku.
“Kamu nanti sore ada acara nggak?” katanya.
“Nggak ada Tante.. emang mo ke mana Tante?” tanyaku.
“Nggak, nanti sore anter Tante ke puncak yach sama relasi Tante, bisa khan?” katanya.
“Bisa tante.. aku siap kok?” jawabku.
“Oke deh Say.. nanti sore Tante jemput kamu di tempatmu”, katanya.
“Oke.. Tante”, balasku, dengan itu juga pembicaraan di HP terputus dan aku pun beranjak ke kamar mandi untuk mandi.

Sore jam 5, aku sudah siap-siap dan berpakaian rapi karena Tante Dessy akan membawa teman relasinya. Selang beberapa menit sebuah mobil mercy new eye warnah hitam berkaca gelap berhenti di depan rumahku. Ternyata itu mobil Tante Dessy, langsung aku keluar menghampiri mobil itu sesudah aku mengunci seluruh pintu rumah dan jendela.

Aku pun langsung masuk ke dalam mobil itu duduk di jok belakang, setelah masuk mobil pun bergerak maju menuju tujuan. Di dalam mobil, aku diperkenalkan kepada dua cewek relasinya oleh tante, gila mereka cantik-cantik walaupun usia mereka sudah 40 tahun, namanya Tante Vivi umurnya 41 tahun kulitnya putih, payudaranya besar, dia merupakan istri seorang pengusaha kaya di Jakarta dan Tante Nita 39 tahun, payudaranya juga besar, kulitnya putih, juga seorang istri pengusaha di Jakarta. Mereka adalah relasi bisnis Tante Dessy dari Jakarta yang sedang melakukan bisnis di Bandung, dan diajak oleh Tante Dessy refreshing ke villanya di kawasan Puncak. Keduanya keturunan Tionghoa.

Di dalam mobil, kami pun terlibat obralan ngalor-ngidul, dan mereka diberitahu bahwa aku ini seorang gigolo langganannya dan mereka juga mengatakan ingin mencoba kehebatanku.

Selang beberapa menit obrolan pun berhenti, dan kulihat Tante Vivi yang duduk di sebelahku, di sofa belakang, tangannya mulai nakal meraba-raba paha dan selangkanganku. Aku mengerti maksudnya, kugeser dudukku dan berdekatan dengan Tante Vivi, lalu tangan Tante Vivi, meremas batang kemaluanku dari balik celana. Dengan inisatifku sendiri, aku membuka reitsleting celana panjangku dan mengeluarkan batang kemaluanku yang sudah tegak berdiri dan besar itu. Tante Vivi kaget dan matanya melotot ketika melihat batang kemaluanku besar dan sudah membengkak itu. Tante Vivi langsung bicara kepadaku, “Wow.. Ded, kontol kamu gede amat, punya suamiku aja kalah besar sama punya kamu..” katanya.
“Masa sich Tante”, kataku sambil tanganku meremas-remas payudaranya dari luar bajunya.
“Iya.. boleh minta nggak, Tante pengen ngerasain kontol kamu ini sambil kontolku dikocok-kocok dan diremas-remas, lalu dibelai mesra?” katanya.
“Boleh aja.. kapan pun Tante mau, pasti Andre kasih”, kataku yang langsung disambut Tante Vivi dengan membungkukkan badannya lalu batang kemaluanku dijilat-jilat dan dimasukakkan ke dalam mulutnya, dengan rakusnya batang kemaluanku masuk semua ke dalam mulutnya sambil disedot-sedot dan dikocok-kocok.

Cerita Seks - Tante Nita yang duduk di jok depan sesekali menelan air liurnya dan tertawa kecil melihat batang kemaluanku yang sedang asyik dinikmati oleh Tante Vivi. Tnganku mulai membuka beberapa kancing baju Tante Vivi dan mengeluarkan kedua payudaranya yang besar itu dari balik BH-nya. lalu kuremas-remas.

“Tante.. susu tante besar sekali.. boleh Andre minta?” tanyaku.
Tante Vivi hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tanganku mulai meremas-remas payudaranya. Tangan kiriku mulai turun ke bawah selangkangannya, dan aku mengelus-ngelus paha yang putih mulus itu lalu naik ke atas selangkangannya, dari balik CD-nya jariku masuk ke dalam liang kewanitaannya. Saat jariku masuk, mata Tante Vivi merem melek dan medesah kenikmatan, “Akhhh.. akhhhh.. akhhh.. terus sayang..”

Beberapa jam kemudian, aku sudah tidak tahan mau keluar.
“Tante… Andre mau keluar nich..” kataku.
“Keluarain di mulut Tante aja”, katanya.
Selang beberapa menit, “Crooot.. crooot.. crottt..” air maniku keluar, muncrat di dalam mulut Tante Vivi, lalu Tante Vivi menyapu bersih seluruh air maniku.

Kemudian aku pun merobah posisi. Kini aku yang membungkukkan badanku, dan mulai menyingkap rok dan melepaskan CD warna hitam yang dipakainya. Setelah CD-nya terlepas, aku mulai mencium dan menjilat liang kewanitaannya yang sudah basah itu. Aku masih terus memainkan liang kewanitaannya sambil tanganku dimasukkan ke liang senggamanya dan tangan kiriku meremas-remas toket yang kiri dan kanan.

Sepuluh menit kemudian, aku merubah posisi. Kini Tante Vivi kupangku dan kuarahkan batang kemaluanku masuk ke dalam liang senggamanya, “Blesss.. belssss.” batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaannya, dan Tante Vivi menggelinjang kenikmatan, ku naik-turunkan pinggul Tante Vivi, dan batang kemaluanku keluar masuk dengan leluasa di liang kewanitaannya.

Satu jam kemudian, kami berdua sudah tidak kuat menahan orgasme, kemudian kucabut batang kemaluanku dari liang kewanitaannya, lalu kusuruh Tante Vivi untuk mengocok dan melumat batang kemaluanku dan akhirnya, “Crooot.. crott.. croottt..” air maniku muncrat di dalam mulut Tante Vivi. Seketika itu juga kami berdua terkulai lemas. Kemudian aku pun tertidur di dalam mobil.

Sesampainya di villa Tante Dessy sekitar jam 8 malam. Lalu mobil masuk ke dalam pekarangan villa. Kami berempat keluar dari mobil. Tante Dessy memanggil penjaga villa, lalu menyuruhnya untuk pulang dan disuruhnya besok sore kembali lagi.

Cerita Dewasa - Kami berempat pun masuk ke dalam villa, karena lelah dalam perjalanan aku langsung menuju kamar tidur yang biasa kutempati saat aku diajak ke villa Tante Dessy. Begitu aku masuk ke dalam kamar dan hendak tidur-tiduran, aku terkejut ketika ke 3 tante itu masuk ke dalam kamarku dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelain benang pun yang menempel di tubuhnya. Kemudian mereka naik ke atas tempat tidurku dan mendorongku untuk tiduran, lalu mereka berhasil melucuti pakaianku hingga bugil. Batang kemaluanku diserang oleh Tante Nita dan Tante Dessy, sedangkan Tante Vivi kusuruh dia mengangkang di atas wajahku, lalu mulai menjilati dan menciumi liang kewanitaan Tante Vivi.

Dengan ganasnya mereka berdua secara bergantian menjilati, menyedot dan mengocok batang kemaluanku, hingga aku kewalahan dan merasakan nikmat yang luar biasa. Kemudian kulihat Tante Nita sedang mengatur posisi mengangkang di selangkanganku dan mengarahkan batang kemaluanku ke liang kewanitaannya, “Blesss.. bleeesss..” batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaan Tante Nita, lalu Tante Nita menaik turunkan pinggulnya dan aku merasakan liang kewanitaan yang hangat dan sudah basah itu. Aku terus menjilat-jilat dan sesekali memasukkan jariku ke dalam liang kewanitaan Tante Vivi, sedangakan Tante Dessy meremas-remas toket Tante Nita.

Beberapa jam kemudian, Tante Nita sudah orgasme dan Tante Nita terkulai lemas dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sebelahku sambil mencium pipiku. Kini giliran Tante Dessy yang naik di selangkanganku dan mulai memasukan batang kemaluanku yang masih tegak berdiri ke liang senggamanya, “Bleesss.. bleesss..” batang kemaluanku pun masuk ke dalam liang kewanitaan Tante Dessy. Sama seperti Tante Nita, pinggul Tante Dessy dinaik-turunkan dan diputar-putar.

Setengah jam kemudian, Tante Dessy sudah mencapai puncak orgasme juga dan dia terkulai lemas juga, langsung kucabut batang kemaluanku dari liang kewanitaan Tante Dessy, lalu kusuruh Tante Vivi untuk berdiri sebentar, dan aku mengajaknya untuk duduk di atas meja rias yang ada di kamar itu, lalu kubuka lebar-lebar kedua pahanya dan kuarahkan batang kemaluanku ke liang kewanitaannya, “Blesss.. .bleeess..” batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaan Tante Vivi. Kukocok-kocok maju mundur batang kemaluanku di dalam liang kewanitaan Tante Vivi, dan terdengar desahan hebat, “Akhhh.. akhhh.. akhhh.. terus sayang.. enak..” Aku terus mengocok senjataku, selang beberapa menit aku mengubah posisi, kusuruh dia membungkuk dengan gaya doggy style lalu kumasukan batang kemaluanku dari arah belakang. “Akhhh.. akhhh..” terdengar lagi desahan Tante Vivi. Aku tidak peduli dengan desahan-desahannya, aku terus mengocok-ngocok batang kemaluanku di liang kewanitaannya sambil tanganku meremas-remas kedua buah dada yang besar putih yang bergoyang-goyang menggantung itu.

Aku merasakan liang kewanitaan Tante Vivi basah dan ternyata Tante Vivi sudah keluar. Aku merubah posisi, kini Tante Vivi kusuruh tiduran di lantai, di atas karpet dan kubuka lebar-lebar pahanya dan kuangkat kedua kakinya lalu kumasukkan batang kemaluanku ke dalam liang kewanitaannya, “Blesss.. blessss.. blessss..” batang kemaluanku masuk dan mulai bekerja kembali mengocok-ngocok di dalam liang kewanitaannya. Selang beberapa menit, aku sudah tidak tahan lagi, lalu kutanya ke Tante Vivi, “Tante, aku mau keluar nich.. di dalam apa di luar?” tanyaku.
“Di dalam aja Sayang..” pintanya.
Kemudian, “Crottt.. crooottt.. croottt..” air maniku muncrat di dalam liang kewanitaan Tante Vivi, kemudian aku jatuh terkulai lemas menindih tubuh Tante Vivi sedangkan kejantananku masih manancap dengan perkasanya di dalam liang kewanitaannya.

Kami berempat pun tidur di kamarku, keesokan harinya kami berempat melakukan hal yang sama di depan TV dekat perapian, di kamar mandi, maupun di dapur.

Bila ada tante-tante atau cewek-cewek yang kesepian atau butuh kehangatan dan kejantanan seorang pria atau ada yang mau mencoba kejantananku, silakan berfantasi saja yah he2…

-CARI CEWEK ATAU COWOK

    Panggil gw andhara.Umur gw 23 tahun.Ciri2 gw putih,seksi,dan gw se0rang mahasiswi semester jurusan ek0n0mi.MENCARI cowo yang pngertian,sabar,Loyal dan baik.Hubungi gw di: 

081513731654

    Cari Gigolo

    Cari Gigolo Rianti tante girang butuh gigolo Girls - foto gadis bugil asli Indonesia, Telanjang TANTE-GIRANG-CARI-GIGOLO---DAFTAR.html cari gigolo amatir sms or call
    http://www.kimcil.info/cari-gigolo

Senin, 21 November 2011

-CARA JADI GIGOLO

Bagaimana cara menjadi Gigolo yang digemari tante-tante?
Biar dapat duit banyak dari tante girang?
Tolong ya jelaskan cara menjadi Gigolo di internet / online juga? –
Itulah pertanyaan yang mampir ke email saya dari sesorang yang entah siapa dan karena tidak mau ribet saya pun tidak membalasnya. Mungkin, yang bersangkutan bertanya seperti itu terkait artikel saya berjudul Mencari Tante Girang di Internet, Masih Penasaran? yang ada di blog saya.
Atau jangan-jangan dia menyangka kalau saya bermain dengan tante girang.

Ah.. entahlah apa yang dipikirkan si pengirim email tersebut, yang pasti saya tegaskan bahwa sama sekali saya tidak pernah kenalan apalagi akrab dengan tante girang. Hanya sebuah kajian yang saya lakukan. Begitupun untuk topik Gigolo ini yang menarik untuk dikaji dalam persfektif budaya, kajian budaya secara sederhana pada kategori cultural studies ala Goyang Karawang.

Gigolo atau laki-laki pemuas nafsu wanita/perempuan yang butuh kenikmatan seksual diluar jalur pernikahan. Menjadi teman selingkuh bagi wanita yang ingin mencoba seks berbeda di belakang suaminya. Itu mungkin pengertian dan definisi sederhana dari Gigolo. Dan faktanya, Gigolo bukan sebuah dongeng tapi memang nyata adanya.
Gigolo bisa disebut juga PSK Pria atau pria/lelaki pelacur.
Seiring perkembangannya, ternyata Gigolo tidak hanya memperuntukan dirinya untuk wanita/perempuan tapi juga untuk laki-laki (om-om) penyuka sesama jenis.

Fakta terdekat dan ternyar yang bisa kita jadikan rujukan adalah Film Dokumenter Cowboys In Paradise Kuta Bali yang menghebohkan beberapa waktu lalu.
Selain itu, tayangan atau liputan (deep reporting) media massa baik cetak maupun elektronik pun sudah banyak yang menguak keberadaan Gigolo terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surbaya, Malang dl.
Salah satunya adalah pada liputan mendalam SCTV ‘SIGI.’ Atau bisa juga disimak pada film Arisan Brondong dan Quickie Express, dua Film Indonesia yang mengangkat kehidupan para Gigolo kelas atas.

Jika dilihat pada kasus yang terungkap pada sumber-sumber diatas, maka motif uang atau faktor ekonomi menjadi alasan utama yang dikedepankan para Gigolo untuk merelakan dirinya menjadi pemuas nasfsu tante girang maupun om girang.
Seperti yang pernah diungkap pada Acara SIGI SCTV, umumnya para Gigolo ini memasang tarif antara Rp. 500 ribu hingga jutaan rupiah. Mereka memiliki jaringan yang rapi dan broker (germo) yang lihai dalam mencari mangsanya. Para Gigolo ini ada yang berstatus cowok panggilan dan ada juga yang bergerilya secara mandiri mencari mangsa di tempat fitnes atau kebugaran, hotel, klub malam, cafe dan tempat strategis lainnya bagi mereka yang tentunya aman.

Dibalik motif ekonomi, tidak menutup kemungkinan bahwa motif birahi dan petualangan seks juga menjadi alasan bagi mereka yang berprofesi sebagai Gigolo atau yang coba-coba ingin menjadi Gigolo. Fakta menarik tampak pada postingan Tante Girang di blog ini atau blog-blog lain, banyak pria yang mengumbar nomer ponsel dan mengundang tante girang untuk menghubungi dengan ajakan kencan bahkan tanpa bayaran.

Disisi lain, ‘perkembangbiakan’ Gigolo juga tidak bisa dilepaskan dari pengaruh media massa, seperti koran, tv, radio, majalah, blog, situs dan jenis media lainnya yang disadari atau tidak telah ikut mempopulerkan profesi ini, dengan liputannya maupun ulasannya mengenai Gigolo. Jika tanpa peran media, maka Gigolo tidak akan berkembang pesat seperti sekarang.

Namun hakekatnya kemudian, budaya instan yang berkembang pesat di masyarakatlah yang menjadi kuncinya. Mendapatkan uang secara instan dan kenimatan sesaat dengan modal tubuh atau body yang gagah dengan otot dan (mungking) penis besar dan panjang serta secara adalah salah jalan yang ditempuh para Gigolo.

Dalam kesimpulan sederhana saya ...
berdasarkan uraian diatas, Fenomena Gigolo menurut saya bukan hanya fenomena sosial, bukan hanya juga fenomena ekonomi dan kemerosotan moral, tapi sudah menjadi bagian dari budaya atau lebih spesifiknya Counter-culture. Sebuah budaya yang lahir dari pertentangan budaya besar. Gigolo lahir atas ketidakpuasan terhadap budaya induknya yang dianggapnya terlalu mengurung kebebasan mereka.

Gigolo merupakan simbol dari sebuah pemberontakan norma. Mereka (kaum Gigolo) memiliki nilai sendiri yang dijadikannya seakan benar dibalik ketidak mampuannya secara ekonomi, serta ketidakberdayaan untuk keluar dari masalah ekonomi dan moral yang menimpanya. Sebagai entitas budaya dan kaum minoritas, mereka punya aturan dan konvensi sendiri, punya norma dan nilai sendiri, mereka hidup secara tertutup, sendiri maupun berkelompok, memiliki cara dan perilaku yang sama dengan tujuan yang sama, dan yang pasti mereka memiliki pembenaran dalam tindakannya.


Informasi Ini ditulis Oleh:
Deni Andriana,,
http://www.lintasberita.com/go/1339417
.